Kisah Sukses Pengusaha Muda

Menurut saya cuplikan Kick Andy tersebut memberikan semangat motivasi untuk masyarakat terutama para pemuda - pemudi di masa modern ini untuk menjadi seorang enterpreneur tanpa harus melulu bepikir untuk menjadi seorang pegawai. Di era globalisasi ini persaingan antara setiap individu yang satu dengan lainnya semakin sulit, sehingga seharusnya membuat pola pikir setiap orang semakin maju. Namun, hal ini begitu berbanding terbalik dengan kenyataannya, pada saat ini kebanyakan orang Indonesia memilih untuk menjadi seorang pekerja dari pada menjadi pemekerja, karena mereka yang terlalu takut untuk memulai dan menanggung resiko yang akan mereka tanggung. 

KISAH SUKSES DIBIDANG KOPI

                Bisnis tersebut dijalankan oleh wanita muda yang bernama Theresia Deka Putri 27 tahun. Wanita yang akrab dipanggil Putri ini pada mulanya tidak menyangka jika ide kreatifnya bisa dijadikan bisnis dengan pendapatan yang menggiurkan.
Pasalnya, Putri hanya coba-coba dengan melakukan eksperimen kecil terkait produksi kopi Luwak. Jenis kopi yang dianggap terbaik di seluruh Indonesia hingga harganya melambung tinggi dan bersifat eksklusif. Targetnya ialah konsumen berkantong tebal yang doyan kopi kelas premium. Memulai usaha dari nol, ia hanya bermodal pengalaman memasarkan kopi dari warung ke warung sendiri. Dia mulai mengumpulkan informasi tentang kopi luwak. 
Dia belajar sendiri sampai mempraktikan langsung. Melalui CV. Karya Semesta, perusahaan kecilya mampu memproduksi tiga merek kopi sekaligus, yakni merek Kopi Luwak Lanang, Lanang Landep, dan juga Gajah Hitam. Sebuah perjalanan sulit, namun ia telah berhasil sebagai wirausahawan wanita. Dia melalukan sendiri tanpa bantuan orang tua karena memang dia seorang yatim piatu. Dan, Putri sendiri memang sudah akrab dengan bisnis semenjak masih kecil, dari berjualan sepatu, pakaian, dan produk fasion lain. Dia telah memiliki kebun sendiri sebesar empat hektar. Putri memproduksi kopi dari binatang Luwak jantan saja. Dia tidak memakai Luwak betina. Hal itu dikarenakan sistem metabolisme pada Luwak jantan lebih cepat terjadi. Selain itu, Luwak jantan juga beresiko kecil terkena penyakit, dibanding Luwak betina.Oleh karena itu, Putri memilih memproduksi kopi Luwaknya hanya dari jenis jantan saja. Bahkan, biji kopi yang nanti dimakan Luwak dipilih dengan kualitas terbaik. Perpaduan dari biji kopi pilihan dengan cara berproduksi dari Luwak jantan menghasilkan kualitas istimewa dari kopi Luwak Lanang.

            Dengan ide kreatif dan daya inovasi tinggi, Putri dapat membuktikan dirinya mampu menjalankan dan mengelola sebuah bisnis yang menguntungkan. Keuntungan yang didapatkan puluhan hingga ratusan juta per bulan karena sudah diekspor ke mancanegara.
Sekarang, Putri tinggal menikmati kesuksesannya saja. Keberhasilan Putri berbisnis kopi Luwak Lanang sangat pantas untuk dijadikan kisah sukses.

KISAH SUKSES DIBIDANG IKAN HIAS


NICHOLAS KURNIAWAN: EKSPORTIR IKAN HIAS 

         Usianya baru 21 tahun, tetapi bisa membayar biaya kuliah dan membeli mobil sendiri. Itulah Nicholas Kurniawan, anak muda pengusaha ikan hias yang saat ini masih duduk di semester 7 STIE Prasetiya Mulya. Nicholas sejak kecil mengamati bahwa keterbatasan finansial kerap menjadi sumber masalah di keluarganya. Nicholas Kurniawan adalah sosok pekerja keras dan tak kenal lelah sejak masih kecil. Ia bahkan sudah mulai berjualan sejak usia 8 tahun, sejak ia masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Tak hanya sekali dua kali ia mengalami kegagalan dalam menjalankan sebuah usaha. Namun ia tidak pernah sekalipun mempunyai pikiran untuk berhenti dari berbisnis. Saat berusia 17 tahun, seorang teman memberikannya sepaket ikan Garra Rufa, ikan terapi. Nicholas tidak memiliki minat untuk memeliharanya, dan otak bisnisnya mulai muncul untuk menjualnya. Maka, dia mulai membuka FJB Kaskus dan membuat akun disana. Hanya dalam beberapa jam, ikan miliknya berhasil terjual dan banyak orang yang menawarnya. Nicholas tidak langsung menyerah ketika Ia mendapatkan kegagalan pertama. Ia tetap berusaha fokus dengan perkerjaan yang amat disukainya itu. Saat keadaan yang mulai tenang, Nicholas mendapatkan kembali orderan dari orang Medan untuk mengekspor ikan pergi ke luar negri tapi menggunakan nama perusahaannya. Setelah itu, nama Nicholas mulai dikenal oleh pengusaha dalam negri maupun luar negri. Suatu saat, setelah setengah jalan menjalani usaha – Nicholas terkena tipu oleh partnernya sebesar 30 juta rupiah. Uang yang selama ini Ia kumpulkan dengan susah payah untuk masuk ke universitas favoritnya, habis hanya dalam waktu semalam. Tapi, ternyata kesialan itu malah menjadi berkat bagi Nicholas. Banyak para customer di luar negri yang terkena tipu oleh mantan partner Nicholas akhirnya mempercayakan kepartneran mereka kepada Nicholas. Orang–orang tersebut mengambil ikan langsung dari Nicholas dan tanpa terasa hanya dalam 1,5 bulan, Nicholas mampu mengumpulan uang sebesar 100 juta rupiah.
      Orang yang mengerjakan perkerjaannya dengan fokus dan sungguh–sungguh akan selalu mendapatkan kepercayaan dari orang lain.  


KISAH SUKSES DI BIDANG PENDIDIKAN


       Sejak kecil, bakat bisnisnya sudah terlihat. Namanya Hamzah ini sudah menampakkan bakat berbisnis sejak kecil. Menjual kelereng, gambaran, petasan, dan menjadi ojek payung pernah dilakukannya di masa kecil.
Pertengahan kelas 2 SMA adalah awal perjalanan suksesnya. Ia bertemu dengan rekan bisnis saat mengikuti seminar dan komunitas bisnis pelajar bertajuk Community of Motivator and Entrepreneur (COME). Saat itu, rekan bisnisnya tersebut masih berusia 23 tahun, namun ia sudah punya 44 cabang bimbel (bimbingan belajar) bernama Bintang Solusi Mandiri. Ia menawari Hamzah untuk usaha franchise untuk bimbel tersebut.
175 juta adalah nilai yang harus dibayarkan. Sayangnya, Hamzah hanya punya modal Rp5juta. Tak kehabisan ide, ia memberanikan diri meminjam tambahan uang modal kepada ayahnya. Kebetulan sang ayah punya uang yang akan dipakai untuk membeli mobil. Hamzah meminjam Rp70 juta, sebagian uang itu. “Saya lalu melobi rekan saya untuk membayar Rp75 juta dulu dan sisanya yang Rp100 juta dicicil dari keuntungan tiap semester. Alhamdulillah, permintaan saya dipenuhi,” kata Hamzah.
Bisnisnya berkembang pesat. Jumlah siswa tiap semesternya mencapai 200 orang. Cabang bimbel milik Hamzah mampu meraih omzet sebesar Rp360 per semester.
Dari franchise bimbel itu, bisnis Hamzah berkembang pesat. Keuntungan demi keuntungan selalu diputarnya untuk membuat bisnisnya lebih maju lagi. Kini, Hamzah telah memiliki 3 lisensi franchise bimbel dengan jumlah siswa diatas 200 orang tiap semester. Total omzet yang diperolehnya sebesar Rp360 juta/semester dengan nett profit sekitar Rp180 juta/semester. Sukses mengelola bisnis franchise bimbelnya, Hamzah lalu melirik bisnis kerajinan SofaBed di area Tangerang.
Sejak bulan Agustus 2011, bisnis Hamzah telah resmi berbadan hukum dengan nama CV Hamasa Indonesia. Lulusan SMA tahun 2011 ini duduk sebagai direktur utama di perusahaan miliknya yang omzetnya secara keseluruhan mencapai Rp100 juta per bulan.











1 komentar:


  1. Inspiratif banget. Oiya ngomongin kesuksesan, Esther Wojcicki yang merupakan ibu dari CEO YouTube punya tips cerdas bagaimana cara mendidik anak agar bisa sukses. Katanya sih manjur banget. Cek di sini ya: Tips agar anak bisa sukses

    BalasHapus